BANJARBARU,- Sebanyak 454 wisudawan wisudawati ikuti prosesi Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana Strata 1 (S1) ke-21 Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Martapura, di Balroom Hotel Grand Qin, Sabtu (16/11/2024) pagi.
Rektor IAID Martapura HA Hafiz Anshary lakukan pelantikan kepada 454 wisudawan wisudawati. Dari jumlah tersebut 326 (71,8%) diantaranya dilaporkan lulus tepat waktu. Wisudawati termuda berusia 20 tahun 4 bulan atas nama Munawarah asal Kecamatan Pengaron dan Muhammad Syukri wisudawan tertua berusia 58 tahun asal Desa Rantau Bujur Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.
Sementara untuk wisudawan wisudawati lulusan berprestasi dari Fakultas Syariah atas nama Siti Mutmainnah dengan IPK 3,86. Fakultas Tarbiyah atas nama Maulida IPK 3,90 serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, atas nama Mu’minah IPK 3,93.
Rektor IAID Martapura HA Hafiz Anshary meminta kepada para sarjana, ilmu yang telah didapat bisa diamalkan dan mengambil peran dengan sebaik-baiknya di tengah masyarakat.
“Setinggi-tinggi ilmu yang didapat, tanpa peran di tengah masyarakat tidak punya makna apa-apa. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya.
Ada dua peran penting yang diberikan, yakni peran sebagai hamba dan khalifah Allah SWT di muka bumi yang harus dijalankan dengan baik. Ia meminta untuk memainkan kedua peran tersebut agar nantinya bisa menjadi orang besar, sukses dan bermanfaat.
“Kalau ini bisa dilakukan, umur yang diberikan Allah tidak akan sia-sia, maka lakukanlah mumpung masih muda,” pesannya.
Kepada para sarjana ia berharap tidak berhenti pada S1 akan tetapi berusaha untuk lebih tinggi lagi. Karena peluang untuk S2 terbuka sangat luas, dengan beasiswa-beasiswa yang ditawarkan bagi yang ingin melanjutkan.
“Perjuangkan karier itu, alangkah bangganya karena 10 tahun ke depan 454 sarjana ini akan menjadi doktor-doktor semua. Kami ingin melihat nantinya ada PNS yang sukses, manager keuangan sukses, kepala-kepala sekolah yang sukses, hakim-hakim pengadilan agama yang sukses, insyaallah dosen-dosen yang memberi pelajaran akan bangga pada kalian,” pesannya.
Sementara itu wisudawati Mu’minah putri pasangan Abdullah Ma’ruf dan Nurul Huda asal Desa Pasayangan Kecamatan Martapura yang mendapatkan penghargaan predikat IPK tertinggi mengaku sangat puas dengan apa yang telah diraih, karena sebelumnya belum pernah mendapatkan peringkat 1 di sekolah.
“Alhamdulillah diperkuliahan kali ini jadi yang terbaik, cita-cita saya tercapai dan bisa membahagiakan orang tua,” ucapnya.
Lebih jauh ia mengaku mendapatkan kesulitan untuk menyelesaikan tugas skripsi bahkan harus hingga tiga kali ganti judul.
“Kalau data gampang bisa lewat web BPS, tapi pengolahan datanya yang sulit,” ujarnya.
Meski begitu lanjut Mu’minah tugas akhir tersebut dapat terselesaikan dengan baik, lantaran motivasi dari para dosen pembimbing.
Reporter : Bagus F
Editor : Ronny Lattar
Uploader : Suhendra
Source:: INFOPUBLIK