MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Bappedalitbang menunjukkan komitmen aktif dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) dengan menggelar Sosialisasi dan Pengisian Capaian Matrik 1 dan 2B Kabupaten/Kota Rencana Aksi Daerah (RAD) TPB SDGs 2022-2023 dengan menggunakan Aplikasi SIAP TPB Versi 2 pada, Kamis (5/9/2024), berlangsung di Aula Baiman Bappedalitbang Banjar.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi, Mujahid, serta menghadirkan narasumber dari Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, Anita Murni. Acara ini dihadiri oleh seluruh perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Kabupaten Banjar.
Dalam sambutannya, Mujahid menekankan pentingnya peran daerah dalam mendukung pencapaian target SDGs, yang merupakan agenda global yang harus diikuti oleh semua negara, termasuk Indonesia. Menurutnya, keberhasilan target TPB tidak hanya bergantung pada pemerintah pusat, tetapi juga pada tingkat daerah, mulai dari kabupaten/kota hingga komunitas.
“Pada tahun 2023, Kabupaten Banjar telah menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) SDGs yang wajib dilaporkan untuk mengetahui pencapaian setiap indikator. Ini penting agar dapat dievaluasi apakah indikator tersebut telah tercapai atau masih memerlukan perbaikan,” jelas Mujahid.
Mujahid juga menyoroti bahwa SDGs terdiri dari 17 tujuan, seperti tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, dan lainnya, yang dikelompokkan ke dalam empat pilar: Pembangunan Sosial, Pembangunan Ekonomi, Pembangunan Lingkungan, dan Pembangunan Hukum dan Tata Kelola.
Dalam mendukung pencapaian SDGs, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah mengembangkan Aplikasi SIAP TPB, yang dirancang untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi capaian TPB di setiap jenjang pemerintahan, mulai dari kabupaten/kota hingga pemerintah pusat.
“Oleh karena itu kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan Aplikasi SIAP TPB Versi 2 dan menginput capaian RAD yang sudah disusun. Jika ada kekeliruan dalam target atau indikator yang dipilih, dapat segera diperbaiki,” tambah Mujahid.
Sementara itu Anita Murni, dalam paparannya, menjelaskan bahwa monitoring dan evaluasi capaian TPB tahun 2022 masih menggunakan indikator Metadata I, sedangkan untuk tahun 2023 sudah berbasis Metadata II.
“RAD Provinsi Kalimantan Selatan memiliki total 259 indikator pada periode sebelumnya, sedangkan RAD Periode II hanya mencakup 160 indikator, yang disesuaikan dengan kewenangan dan nomenklatur,” kata Anita.
Aplikasi SIAP TPB disebut Anita sebagai platform digital yang memudahkan pemantauan dan pelaporan capaian program pembangunan terkait SDGs. “SIAP TPB memungkinkan pengguna untuk melihat data capaian, mengakses laporan, dan memberikan informasi terkait perkembangan program pembangunan, sehingga transparansi dan akuntabilitas dapat terjaga,” pungkasnya.
Para peserta rapat berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan Aplikasi SIAP TPB Versi 2, serta mendukung peningkatan capaian SDGs di Kabupaten Banjar.(Ione/Bappedalitbang)
Source:: BAPPEDA