Martapura – Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) merupakan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, TPB/SDGs menjadi salah satu acuan dalam pembangunan nasional dan daerah, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
Menindaklanjuti kegiatan sosialisasi penyusunan tujuan pembangunan berkelanjutan pada selasa kemarin, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan melalui bidang Perencanaan, Pengendalian dan evaluasi melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Kab. Banjar Tahun 2022 – 2026.
Acara dilaksanakan selama 2 (dua) hari dari tanggal 11 s/d 12 Oktober 2023 dengan mengundang perangkat daerah se Kabupaten Banjar bertempat di ruang rapat Bappedalitbang sesuai dengan jadwal undangan.
Pada kegiatan FGD ini masing-masing ruangan dipimpin oleh Kepala bidang yang mengampu pada masing-masing pilar pembangunan yang didampingi oleh tenaga ahli serta perwakilan dari BPS Kab. Banjar tentang sinkronisasi data dan koreksi yang diperlukan pada penyusunan RAD TPB oleh tim ahli guna penyempurnaan.
Selain itu, RAD TPB/SDGs merupakan upaya-upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yakni, tanpa kemiskinan, kelaparan, kehidupan yang sehat dan sejahtera, pendidikan yang berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi layak, energy bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industry, inovasi dan infrastruktur yang dirangkum ke dalam 4 pilar pembangunan. Dalam kesempatan itu, dirinya juga menjelaskan, RAD TPB adalah, dokumen rencana kerja 5 (lima) tahunan untuk pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung untuk mendukung pencapaian target nasional dan daerah melalui keterlibatan multipihak dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan maupun pemantauan serta evaluasi program TPB. (Bappedalitbang)
Nashrullah Sadiq menyampaikan Kegiatan FGD ini merupakan bagian dari komitmen global dan nasional yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah perbaikan pembangunan yang inklusif, melalui proses perencanaan dan pelaksanaan yang bersifat partisipatif.
Source:: BAPPEDA