Pada malam yang penuh makna tanggal 16 Agustus 2024, tepat pukul 20:15:13, desa Mangkalawat memancarkan semangat kebersamaan dan penghormatan yang mendalam kepada para pejuang tanah air. Keagungan perjuangan yang dicurahkan oleh mereka yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan kemerdekaan. Suasana hening dipenuhi dengan lafaz salawat yang menggema merdu di langit-langit desa, mengiringi langkah doa yang tercerahkan dari hati-hati yang bersatu. Tahlil terdengar syahdu, mendoakan para pejuang yang telah rela berkorban untuk negeri tercinta, menyiratkan rasa terima kasih yang tak terhingga atas jasa-jasa luhur yang telah diabdikan demi tegaknya kemerdekaan. Kemudian, suasana malam itu semakin khusyu ketika mendengar Guru Muhammad Fariz Nur Wahyu memberikan tausiah yang penuh hikmah dan inspirasi, meneladani semangat juang para pejuang yang tak pernah padam. Kata-kata bijak beliau seperti sinar yang menerangi gelapnya malam, menggugah hati dan jiwa setiap orang yang hadir. Acara kemudian berlanjut dengan syair-syair kemerdekaan yang menggetarkan jiwa, mengingatkan akan arti dari sebuah kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata. Doa-doapun mengalir tulus, memohonkan kelancaran bagi perjuangan yang masih harus dilanjutkan, serta keselamatan bagi bangsa ini. Dengan penuh khidmat, mereka semua hadir untuk merayakan keberanian, pengorbanan, dan semangat juang para pejuang tanah air. Desa Mangkalawat menjadi saksi akan kebesaran mereka, dan pada malam itu, semesta ikut merayakan kebersamaan dalam doa dan penghormatan yang tulus untuk para pahlawan yang telah berjuang demi Indonesia tercinta. acara di akhiri dengan lomba keagamaan yaitu lomba azan untuk laki laki dan sekaligus pemberian kenang kenangan dari karang taruna untuk juri lomba azan dan jua untuk Majelis Ishlahul Ummah Mangkalawat
Mengenang para pejuang tanah air khususnya pejuang dari desa Mangkalawat
50