MARTAPURA – Bappedalitbang Kabupaten Banjar turut berpartisipasi dalam peristiwa bersejarah di Kalimantan Selatan, di mana kain batik khas Banjar, Sasirangan, berhasil memecahkan rekor dunia sebagai kain terpanjang dengan panjang mencapai 6.008 meter. Kain ini terdiri dari 107 motif unik dan dibentangkan pada Selasa (20/8/2024), di kawasan perkantoran Pemprov Kalsel, Banjarbaru.
Kegiatan yang spektakuler ini melibatkan 6.127 peserta yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), mahasiswa, pelajar, dan masyarakat dari seluruh Provinsi Kalimantan Selatan. Bappedalitbang Kabupaten Banjar juga berkontribusi dengan menugaskan 7 staf karyawannya untuk ambil bagian dalam pembentangan kain ini.
Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri, menyerahkan piagam rekor secara simbolis kepada Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalimantan Selatan, Raudatul Jannah, atau yang lebih dikenal sebagai Acil Odah, didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar.
“Dengan dukungan yang luar biasa dari banyak pihak, maka melalui Sasirangan ini sebagai ungkapan rasa cinta dan bangga kita kepada warisan budaya Kalimantan Selatan agar tetap lestari hingga kini dan nantinya,” ucap Acil Odah saat menerima piagam.
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar menyambut baik keberhasilan kegiatan ini. Menurutnya, acara ini tidak hanya berhasil mencetak rekor baru, tetapi juga memperkuat rasa cinta dan kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya mereka.
Sementara itu, Koordinator lapangan Bappedalitbang, Noor Hidayat, menyampaikan bahwa keikutsertaan Bappedalitbang dalam pemecahan rekor ini merupakan bentuk komitmen dalam mendukung pelestarian budaya lokal.
“Kami bangga bisa berkontribusi dalam kegiatan besar ini yang mencerminkan kekayaan budaya Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Salah satu staf yang ikut serta dalam pembentangan, Alexandri Shandi, mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk semakin mencintai dan menjaga warisan budaya daerah. “Saya berharap generasi muda bisa lebih menghargai dan melestarikan Sasirangan sebagai warisan yang tak ternilai,” katanya.
Selain pembentangan kain Sasirangan, acara tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan Tarian Sinoman Hadrah dan Tarian Suku Dayak Mandau Telabang. Kedua tarian tersebut menjadi simbol kecintaan terhadap pelestarian budaya daerah dan merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-74 Provinsi Kalimantan Selatan serta HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebagai informasi, kain Sasirangan kini juga telah resmi tercatat sebagai Indikasi Geografis milik Kalimantan Selatan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), memberikan status hak cipta yang melindungi dan mengakui keunikan budaya Kalimantan Selatan.
Dengan adanya rekor ini, Kalimantan Selatan, termasuk Bappedalitbang Kabupaten Banjar, kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya yang telah menjadi identitas masyarakat setempat.(Ione/Bappedalitbang)
Source:: BAPPEDA