MARTAPURA – Bappedalitbang Kabupaten Banjar melalui Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Fasilitasi Rapat Koordinasi Penyusunan Model Pengembangan Kawasan Perdesaan Lestari dan Berkelanjutan pada Rabu (23/10/2024). Rapat tersebut dibuka langsung oleh Kepala Bappedalitbang, Nashrullah Shadiq, yang didampingi Kepala Bidang Ekonomi dan SDA, Dedi Nurmadi, di Aula Bauntung, Bappedalitbang Banjar.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Tenaga Ahli dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Bappenas, serta perwakilan dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, di antaranya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH), Dinas Pertanian, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Perumahan (DPUPRP), Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora), Badan Pengelola Geopark Meratus, serta perwakilan Kecamatan Martapura dan Martapura Barat, Pembakal Desa Cindai Alus, Sungai Sipai, Tungkaran, Pesayangan Barat, Sungai Batang Ilir, Sungai Batang, Penggalaman, Sungai Rangas Hambuku, perwakilan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Martapura dan Martapura Barat, Bappedalitbang..
Dalam sambutannya, Nashrullah Shadiq menjelaskan bahwa Pemerintah Pusat melalui Kemenko PMK sedang mengembangkan model perencanaan untuk membangun desa yang lestari dan berkelanjutan. Kabupaten Banjar terpilih sebagai salah satu daerah percontohan untuk penyusunan model ini.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para pembakal atau perwakilan desa dapat menyampaikan masukan tentang pembangunan di desa mereka,” ujar Nashrullah.
Ia mengatakan, bahwa rapat ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan tantangan lingkungan, sosial, dan ekonomi di kawasan perdesaan yang menjadi pilot lokasi. Koordinasi antara pemerintah kabupaten dan desa, serta pengumpulan data dan informasi terkait wilayah perdesaan, juga menjadi fokus penting dalam kegiatan ini.
Tenaga Ahli dari Bappenas, Annida Zahra, dalam pemaparannya menjelaskan bahwa Penyusunan Model Pengembangan Kawasan Perdesaan Lestari dan Berkelanjutan ini akan mendampingi entitas di tingkat desa, baik aparat pemerintah desa maupun masyarakat, dalam menyusun dokumen perencanaan pembangunan yang komprehensif.
“Kegiatan ini akan berlokasi di kawasan perdesaan yang beririsan dengan Program Pengembangan dan Pengelolaan Perdesaan (P3PD) serta Kawasan Pengembangan Perdesaan Nasional (KPPN),” jelas Annida.
Sementara itu, Soni Agustiansyah, Tenaga Ahli dari Kemenko PMK, menambahkan bahwa kegiatan penyusunan model ini harus memperhatikan apa yang terjadi di lapangan, yakni masyarakat desa itu sendiri.
“Hari ini kita akan menentukan desa-desa prioritas yang akan menjadi percontohan. Fokusnya bukan hanya satu desa, melainkan kawasan perdesaan sebagai satu kesatuan dengan administrasi masing-masing desa,” ujar Soni.
Acara ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara peserta dan para tenaga ahli dari Kemenko PMK serta Bappenas, membahas berbagai aspek terkait pembangunan kawasan perdesaan yang berkelanjutan.(Ione/Bappedalitbang)
Source:: BAPPEDA